Sementara itu Nino berniat untuk pulang ke rumah karena ia harus memberitahukan kabar duka ini kepada Mama Karina.
Sebenarnya langkah Nino begitu berat untuk pulang, ia merasa tak sanggup jika nantinya menatap mata Mama Karina dan mengabarkan Papa Chandra dan Keisya telah tiada.
Nino pun menjadi teringat perkataan Papa Chandra yang berjanji akan selalu mengawal Keisya kemanapun cucunya itu pergi.
Sambil menangis Nino menyadari bahwa Papa Chandra menepati janjinya untuk selalu bersama Keisya.
Sesampainya Nino di depan rumah langkahnya pun terhenti, Ammar yang bersamanya mencoba menguatkan bahwa ini bisa dilewati.
Kemudian, Nino masuk ke rumah dan Mama Karina sudah mulai panik melihat keadaan putranya yang hanya diam termenung.
Mama Karina terus saja bertanya apa yang terjadi tapi Nino bukannya menjawab malah memeluk ibunya itu.
Sontak Mama Karina menangis dan perasaannya makin tidak enak, ia pun bertanya di mana Papa Chandra dan Keisya mengapa tidak ikut pulang.
Rupanya Nino masih belum berani mengatakan yang sebenarnya bahkan ia hanya menangis sambil menatap Mama Karina.