Andin benar-benar merasa terhina atas upaya Amar yang mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa memperdulikan perasaan keluarga korban.
Prediksi lainnya, Andin menjadi sosok ibu yang kuat dan pemberani. Andin yang selalu dibuntuti Amar Mahendra pengacara Nino akhirnya melakukan hal yang tidak diduga.
Andin menemui Amar dan Nino yang sedang melakukan pertemuan bersama Elsa di lapas.
Momen tersebut, dinilai Andin sangat tepat. Nino yang terlihat sangat bergantung pada Amar akan mendapat pelajaran berharga.
Andin yang kadung emosi menggebrak meja di saat Amar Mahenda dan Nini bericara pada Elsa.
Di luar dugaan, telapak tangan Andin yang lentik menampar pipi Amar Mahendra. Andin rupanya sudah kehilangan rasa takutnya.
Dia menampar Amar di hadapan Nino dan Elsa. Kemudian Andin mengatakan pada Nino, jika masih berharap Reyna, maka akan ada darah yang mengalir, bahkan nyawa bisa melayang.
Andin tidak menggertak. Andin hany bertindak benar sebagai ibu di saat mantan suaminya yang dulu membuangnya, saat ini malah selalu mengganggu hidupnya soal hak asuh Reyna.