Keesokan harinya, Reyna merasakan kalau perutnya keroncongan. Ia sudah mulai lapar. Namun, masalahnya ia tak memiliki uang untuk membeli sepiring nasi.
Reyna pun akhirnya memutuskan untuk menjual jam tangan pintarnya. Ia pun datang ke warteg dan makan dengan lahap.
Sebagian uang hasil penjualan jam tangan itu kemudian dibayarkan untuk makan di warteg.
Setelahnya, Reyna mencari cara bagaimana agar ia bisa bertemu dengan ibunya. Akhirnya, ia meminta tolong kepada seseorang agar mengantarnya ke rumah sakit.
Orang itu semula tak mempercayai Reyna. Namun, usai menunjukkan sejumlah uang yang akan dijadikan Reyna sebagai imbalan kalau orang asing itu berhasil mengantarkan Reyna ke RS tempat Andin dirawat.
Orang asing itupun akhirnya mau mengantar Reyna ke rumah sakit. Reyna sangat senang karena ia bakal segera bertemu dengan ibunya, Andin.
Setelahnya, Reyna pun sampai di rumah sakit dan ia diantar oleh orang asing itu berjalan mendekati pelataran rumah sakit.
Namun, tiba-tiba Nino datang dan tahu kalau Reyna tadi sempat bersama orang asing. Nino langsung membawa Reyna dari tangan orang asing itu dan bilang kalau ia merupakan ayahnya Reyna.