Predikesi sebelumnya, Alderan sampai menangis di pemakaman lantaran tak kuasa melihat kenyataan.
Pusara ayahnya terlihat berantakan lantaran dirusak sosok misterius. Al tak mampu berbuat banyak.
Dia mematung menatap tajam ke arah kuburan yang sudah terlihat rusak.
Melihat itu semua, Aldebaran sampai terbangun dari mimpi buruknya itu.
Dia ragu soal sosok yang merusak makam Hartawan, sepintas mirip Irvan, tapi kadang terlihat wajah Iqbal.
Dia lantas mengingat-ngingat wajah dua orang di mimpinya itu.
Aldebaran berpikir apakah ini pertanda jika Irvan terlibat langsung dalam teror keluarganya.
Jika mimpi itu benar ada sosok Irvan, Aldebaran lantas berpikir jika selama ini dugaannya benar soal dalang teror.***