NIat NIno untuk berjalan kembali akhirnya terealisasi lewat waktu latihan berjalan yang ditambah.
Terapi dilakukan 3 kali dalam seminggu untuk melatih otot kakinya.
Selain itu, ia juga sering meminum obat yang dapat meningkatkan kekuatan otot tubuh.
Kendati demikian, Papa Chandra dan Mama Karina sangat mengkhawatirkan kondisinya.
Pasalnya Nino terlihat memaksakan kehendak untuk dapat berjalan dalam jangka waktu singkat.
Namun, usaha Nino tak sia-sia, akhirnya ia dapat berjalan normal.
Meskipun dengan mata yang buta dan memakai tongkat.
Ia berpikir meskipun ia harus memakai tongkat dan matanya masih buta, setidaknya dapat menggendong Reyna.