Rumah Tangga Sule dan Nathalie Holscher di Ujung Tanduk, Ini 5 Cara 'Lama' Terbukti Perekat Rumah Tangga

8 Juli 2022, 08:27 WIB
Momen Sule mendampingi proses persalinan sang istri. Sebelum ada gugatan cerap dari Nathalie Holscher, komedian bernama Sutisna ini sedang bahagia-bahagianya bersama bayi yang baru dilahikan istri keduannya itu. /Instagram/@nathalieholscher/

POTENSI BISNIS - Rumah tangga Sule dan Nathalie Holscher ada di ujung tanduk. Ini adalah 5 cara "lama" yang terbukti bisa perekat hubungan rumah tangga.

Saat ini rumah tangga komedian Sule sedang dalam terpaan masalah besar, yakni terancam bubar.

Ada isu konflik di anggota keluarga diduga jadi alasan istri Sule bernama Nathalie Holscher mengungat cerai.

Sebelum ada gugatan cerap dari Nathalie Holscher, komedian bernama Sutisna ini sedang bahagia-bahagianya bersama bayi yang baru dilahikan istri keduannya itu.

Baca Juga: Penonton Sudah Habis Kesabaran, Deva Mahenra Diseret ke Hubungan Asmara Amanda Manopo Ikatan Cinta

Dan seolah seperti tak ada jalan keluar, rumah tangga yang dibangun Nathalie Holscher dan Sule sejak November 2022 itu, kini berada di ujung tanduk.

Soal gugatan ceram Nathalie Holscher pada Sule ini sudah dikonfirmasi pihak pengadilan agaman (PA)

"Benar Pengadilan Agama Cikarang menerima perkara dengan jenis cerai gugat," ujar panitera Pengadilan Agama Cikarang, Maman Suherman.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 8 Juli 2022: Akhirnya Ammar Akui Jatuh Hati pada Andin, Istri Al Beri Jawaban Menohok

Dari data yang ada, Nathalie Holscher mengguat Sule pada 5 Juli melalui kuasa hukumnya.

Sebelum masalah dibawa ke PA, Sule dan Nathalie kabarnya terjadi perseteruan yang melibatkan anak sang komedia dari istri pertama.

Dari perseteruan itu, memicu wanita keturunan Jerman-Indonesia itu angkat kaki dari rumah.

Rupanya, soal perceraian bukan yang pertama di kalangan artis. Berabagam masalah muncul disebut sebagai pemicunya.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 8 Juli 2022: Akhirnya Ammar Akui Jatuh Hati pada Andin, Istri Al Beri Jawaban Menohok

Dikutip dari berbagai sumber, masalah yang selalu di kalangan arti ternyata bisa disebut "klasik". Mulai dari kurang komunikasi, komitmen yang berkurang, ekonomi, dan lainnya.

Ada 5 langkah "kolot" alias cara lama untuk mempertahankan rumah tangga yan sudah terbukti jadi perekat ikatan cinta suami istri.

Rasa hormat

Memperlihatkan rasa hormat antarpasangan. Rasa sayang dan rasa hormat antarpasangan menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap pasanga.

Masalah ekonomi bisa teratasi jika keduanya bisa saling memahami dan menghormati janji pernikahan di awal jika diucapkan akan sehidup semati dalam keadaan susah dan senang.

Janji itu bukan sekadar ritual pengucapan janji, akan tetapi bagian dari doa yang harus dilakukan.

Meski pasangan suami istri seumuran, cobalah tetap berkomunikasi dengan bahasa yang baik.

Komitmen bersama

Saat pertama mendengar ajakan menikah, biasanya baik wanita dan lelaki mengucap komitmen untuk berumah tangga.

Nah, ketika sudah berumah tangga, bawalah perasaan awal itu di tengah kebersamaan merajut keluarga.

Jangan segan membangun kembali berkomitmen ketika menghadapi masalah yang bisa berdampak pada perceraian.

Meski tak bisa duduk bersama, berpikirlah untuk kembali pada tujuan hidup bersama dan temukan saling kenyamanan.

Tulus berikan cinta

Hubungan akan berbahaya jika satu di antara pasangan sudah tidak lagi merasakan cinta dalam rumah tangga yang diikat pernikahan.

Meski sebagian pasangan yang sudah "senior" menilai sudah bukan masanya, tapi yakinlah sentuhan dengan cinta akan berbeda dengan sentuan sekadarnya saja.

Menunjukkan cinta melalui sikap dan kata-kata diyakini akan mempererat jalinan kasih antara kamu dan pasangan.

Komunikasi

Komunikasi ini kalimat yang sangat klasik di tengah masalah rumah tangga. Tapi, banyak pasangan bercerai dengan beralasan kurang komunikasi

Jadi, komunikasi yang baik adalah langkah penting, dalam setiap permasalahan di rumah tangga.

Jangankan ketika ada masalah, salah komunikasi saat pasangan sedang bahagia saja bisa salah arti dan berujung pertengkaran.

Pastikan selalu menjaga komunikasi dua arah dan tidak melibatkan ego serta emosi. Jangan pernah merasa jika Anda sebagai pemilik otoritas, semantara pasangan hanya jadi pendengar.

Jika sudah terjadi pengendalian, maka pasangan yang hanya mampu mendengar saja akan memendam ketidasesuain.

Komunikasi yang baik dalam keluarga adalah satu sama lain menciptakan komunikasi yang harmonis.

Berkonsultasi

Anda permasalah tidak bisa selesai oleh pasangan, baiknya mulai berpikir untuk mendengarkan nasihat dari orang ketiga yang "netral".

Cara sederhana adalah bertemu dengan konsultan pernikahan, di mana mereka akan melihat masalah secara netral dengan solusi yang mampu diterima keduabelah pihak.

Jangan biasakan menunggu masalah bertumpuk dan tak berujung, karena itu akan jadi bom waktu. Ketika konflik terjadi, tidak bisa berpikir jernih dan memutuskan hubungan karena emosi.***

 

Editor: Muhammad Sadili

Tags

Terkini

Terpopuler