250 Ribu Liter Minyak Goreng bakal Didistribusikan Pemkot Bandung

23 Februari 2022, 20:33 WIB
250 Ribu Liter Minyak Goreng bakal Didistribusikan Pemkot Bandung ke pasar tradisional maupun toko ritel setiap pekan di tengah kelangkaan/ilustrasi/ /Pixabay/Vovashevchuk

POTENSI BISNIS - Demi menjaga stabilitas pasokan minyak goreng di pasaran, yang kini tengah terjadi kelangkaan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal melakukan operasi pasar setiap minggu ke sejumlah pasar tradisional maupun toko ritel.

Adapun stok minyak goreng di Kota Bandung tercatat 250 ribu liter, berdasarkan data Dinas Pedagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung.

Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengumumkan tepat di hari Rabu, 23 Februari 2022 bahwa Kementerian Perdagangan kembali memberikan alokasi stok minyak goreng sebanyak 5.400 liter.

Baca Juga: Penyebab Minyak Goreng Habis di Minimarket, Ini Penjelasan Satgas Pangan Polri

Minyak goreng akan didistribusikan ke dua toko di Kota Bandung.

"Per hari ini, kami menambah alokasi stok untuk kemasan premium minyak goreng ke Toko Prama Babakan Sari sebanyak 3.000 liter dan Griya Antapani 2.400 liter," kata Elly.

Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Pikiran-rakyat.com melalui artikel berjudul, "Stok Minyak Goreng 5.400 Liter Akan Didistribusikan ke Beberapa Pasar di Kota Bandung."

Tak hanya itu, stok minyak goreng pun bakal didistribusikan ke pasar tradisional lantaran masih banyak stok lama yang dijual oleh pedagang di pasar.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Besok 24 Februari 2022: Gemini, Capricorn, Libra dan Taurus Jangan Ragu Jalin Cinta

Hal itu, mengakibatkan harga minyak goreng di pasar tradisional lebih tinggi dibanding harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

"Senin pekan ini kami sudah mendistribusikan 23.000 liter minyak goreng curah ke empat pasar tradisional, yakni Pasar Sederhana, Kosambi, Cicadas, dan Kiaracondong," ucap Elly.

Di samping itu, pihaknya juga berencana untuk melakukan operasi pasar pada waktu yang ditentukan.

"Targetnya tiap pekan akan kami lakukan operasi pasar supaya tidak ada lagi pedagang yang menjual stok minyak goreng lama dengan harga tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 2021-2022 Persib vs Persela Lamongan: 3 Pemain Maung Bandung bakal Absen

Menurut Elly, dijualnya stok minyak goreng lama dengan harga tinggi mengakibatkan konsumen jadi beralih ke toko-toko ritel sehingga stok minyak goreng di toko ritel pun menipis.

Ia juga mengakui bahwa adanya penipisan stok pada toko ritel kecil. Sebagai contoh, di Borma Cijerah, stok minyak goreng sebanyak 7.200 liter habis dalam waktu dua jam.

Baca Juga: Beli Tahu seperti Membeli Narkoba Umpet-Umpetan Takut Dianggap Tak Setia Kawan

“Kami masih mengawasi apakah para pembeli ini benar-benar untuk kebutuhan rumah tangga atau jangan-jangan ada modus penjualan ulang dari orang yang tidak bertanggung jawab," tutur Elly.

Baca Juga: Selalu Bersenang-Senang, Berikut 5 Zodiak yang Cenderung Boros

Hal tersebut berdasarkan informasi yang diterimanya bahwa beberapa orang menjual minyak goreng secara perorangan, baik itu di e-commerce atau membuka lapak di mobil pick up.

Harga penjualan mereka dinilai melebihi ketentuan dari pemerintah yang seharusnya Rp11.500 per liter.

Baca Juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Jakarta Dikebut 24 Jam, Progres Capai 28,50 Persen

"Ada yang jual sendiri di mobil pick up sampai Rp32.000 per liter. Ada juga yang lewat e-commerce. Kemarin kami mendatangi Tokopedia dan Blibli.com untuk memantau dan menanyakan stok minyak goreng yang masih tersedia. Untuk harga memang perlu kita awasi," tuturnya lebih lanjut.

Elly menambahkan juga bahwa untuk membatasi agar kejadian tersebut tidak terulang, para pimpinan toko ritel bersepakat untuk tidak menjajarkan minyak goreng di etalase lagi.

Jadi, masyarakat hanya bisa membeli minyak goreng melalui kasir agar bisa terpantau dengan lebih baik setiap pembelinya.

Selain itu, Direktur Utama Perusahaan Umum Pasar Juara, Herry Hermawan juga menyampaikan bahwa langkah pemerintah untuk mendistribusikan minyak goreng ke pasar tradisional dirasa sudah tepat.

"Sekarang memang fokusnya minyak premium ini ke toko ritel ya. Padahal, kita melihat animo masyarkaat lebih banyak ke kemasan. Sementara kalau curah ada effort lebih untuk mengemasnya kembali," ujar Herry.

Dengan adanya operasi pasar tersebut, Herry menilai bisa menjadi salah satu strategi untuk mencegah terjadinya kecurangan penumpukan minyak dari ‘pedagang nakal’.

"Kewenangan distribusi itu ada dari pusat. Analisis kami, minyak goreng yang habis di toko-toko itu bukan sama ibu-ibu, tapi oleh pedagang yang nakal," ujarnya lebih lanjut.

"Semoga nanti ke depannya bisa didistribusikan secara merata juga sampai ke pasar agar menghindari para pedagang nakal," ucapnya.

Operasi pasar akan dilanjutkan kembali dalam waktu dekat ini. Rencananya, pasar yang akan dijadikan sebagai lokasi distribusi stok minyak goreng selanjutanya antara lain, Pasar Ciwastra, Andir, Astanaanyar, dan Palasari.

"Lokasi ini akan diusulkan ke Kementerian Perdagangan untuk penambahan stok minyak goreng curah dan kemasan. Mudah-mudahan sampai awal Ramadan, stok minyak goreng di Kota Bandung sedikit demi sedikit normal kembali," ucapnya lebih lanjut.***(Hilmy Farhan/Pikiran-rakyat)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler